This is default featured slide 3 title

One Lix Photography Portal of Photography World

One Lix Photography Portal of Photography World

This is default featured slide 5 title

One Lix Photography Portal of Photography World

Friday, December 9, 2016

10 Cara mulai belajar fotografi


    Kali ini saya akan mencoba untuk mengajari Sobat yang mulai belajar fotografi atau fotografi pemula.

1. Pastikan bahwa horizon tetap lurus

Sebuah foto dengan horizon yang miring benar – benar bisa membuat penikmat foto memalingkan perhatian, jadi penting sekali untuk memastikan garis horison foto tetap lurus. Kamera kebanyakan sudah dilengkapi dengan fungsi Grid Overlay, atau juga waterpas. Dua fitur tersebut bisa Sobat gunakan untuk memastikan bahwa horison tetap lurus sempurna.

2. Gerakan pada foto sport
Membekukan gerakan sangatlah penting bagi obyek gerak, sama seperti berkutat dengan camera shake. Atur kamera Sobat ke shutter priority, dan pilih shutter speed cepat, atau Sobat bisa menggunakan mode sport sebagai alternatif lain.


3.Cari Waktu yang tepat untuk memotret outdoor
Cahaya alami atau natural light bisa jadi sulit digunakan secara efektif. Hal ini dikarenakan Sobat tidak memiliki kendali terhadap dampak cahaya ke subyek kalian. Sobat bisa mendapatkan kualitas cahaya yang bagus ketika memotret tidak lama setelah matahari terbit atau sesaat sebelum matahari tenggelam.


4. letak fokus terbaik ketika memotret foto Portrait
Mengatur titik fokus secara manual memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hanya meyerahkan urusan fokus kepada kamera Sobat. Letakkan titik fokus dibagian mata subyek foto, karena hal ini akan memberikan tampilan yang natural pada foto – foto Portrait kalian.


5. Gunakan Zoom Dan Crop
Hasil foto dengan zooming akan tetap memberikan hasil foto dengan resolusi penuh, tetapi terkadang terasa sulit untuk memotret secara efektif dengan cara ini. Jika Sobat memiliki kamera dengan ukuran resolusi atau megapixel yang besar, maka memotret dengan frame sedikit melebar akan memberikan keuntungan lebih.


6. Kurangi penggunaan internal flash untuk hasil yang lebih baik
Menggunakan internal flash kamera terkadang bisa memberikan foto dengan cahaya yang keras. Memadukan flash dengan cahaya alami atau natural light memungkinkan Sobat untuk mengisi bagian bayangan gelap, dan hasil foto akan terkena cahaya secara merata.


7. Menonjolkan subyek dari background
Menonjolkan subyek foto Sobat dari background mampu memberikan keuntungan lebih, dan hal ini cukup mudah dilakukan. Pilih pengaturan Aperture Priority dan pilih bilangan f kecil. Cara tersebut akan menyebabkan background menjadi kabur atau tidak terfokus, sementara subyek yang Sobat potret tetap tajam.


8. Menghindari hasil foto yang tampak kabur
Foto blur bisa disebabkan oleh banyak hal, dan pada umumnya disebabkan oleh getaran kamera atau camera shake. Cobalah menggunakan shutter speed yang relatif cepat, aperture rendah, atau pengaturan ISO tinggi. Cara tersebut akan mempercepat kamera dan menghilangkan shake kamera.


9.Dapatkan foto indoor yang bagus
Fotografi di dalam ruangan (indoor) terkadang bisa terasa sulit, tentu dikarenakan oleh minimnya cahaya yang tersedia. Cobalah menggunakan tripod atau menaruh camera di atas permukaan yang rata sebagai penyangga, hal ini memungkinkan kamera untuk menyerap available light dan menerangi foto secara merata.


10. Pengaturan kamera bisa digunakan setiap kondisi
Mempelajari keragaman fungsi serta fitur kamera tentu akan membantu Sobat mengoptimalkan kamera saat memotret. Lakukan banyak uji coba dengan mode manual serta semua mode otomatis yang tersedia pada kamera Sobat.

6 Tips Menggunakan Handphone Agar Menghasilakan Foto Bagus



1.Posisi mengambil foto

      Biasanya ini kendala kita mendapatkan foto yang bagus dan baik, ketika kita mengambil sebuah foto, posisi kita hanya seperti itu saja, selalu berada di depan object foto, nah cobalah untuk melakukan hal-hal yang beda, seperti dengan berjongkok, atau kita tergeltak di tanah untuk mengambil gambar lebih baik, atau dengan menggunakan kursi lalu kita mengambil foto lebih tinggi dari object


2.Pilih waktu yang tepat

    Jika kita mempunyai peluang untuk menunggu atau menentukan kapan mengambil gambar, maka carilah waktu yang tepat untuk mendapat pencahayaan yang bagus, biasanya fotografer menggunakan waktu pagi dan sore hari


3.Jangan Menggunakan Flash

      Jika kita mengambil gambar, sebisa mungkin hindari penggunaan flash, karena flash biasanya berdampak negatif pada warna gambar yang kita ambil, dan akan membuat gambar menjadi putih terang, dan warna latar belakang akan hilang, nah jika bisa carilah cahaya alami sebisa mungkin atau gunakan pencahayaan buatan.


4.Pencahayaan


      Cahaya merupakan salah satu hal terpenting dalam fotografi, pastikan kita dapat mengatur cahaya sesuai dengan keinginan kita, dan jika perlu, sumber cahaya lebih daru satu sumber, tetapi ini juga tergantung bagaimana kita ingin mengambil foto kita


5.Gunakan ISO

       ISO adalah tingkat sensitivitas kamera terhadap cahaya yang tersedia. Jadi semakin rendah anaka ISO maka akan semakin kamera tidak sensitiv menangkap cahaya, tetapi semakin tinggi ISO maka kamera akan semakin sensitif terhadap cahaya, dan kita bisa menggunakanya ketika dalam keadaan gelap, tetapi semkin ISO tinggi gambar yang akan di hasilkan akan menjadi lebih kasar. Sedangkan untuk ISO yang lebih rendah, maka gambar yang di hasilkan akan lebih tajam.


6.Pahami Shutter Speed

      Terkadang kita kurang paham penggunaan shutter speed ini, sehingga settingan kita tidak pas, ketika harusnya menggunakan fast shutter speed, kita gunakan slow shutter speed
Gunakan focus manual

       Ini memang yang sering dilewatkaan oleh pengguna smartphone, memang ini adalah cara sepele tetapi berdampak besar, menggunakan autofocus memang dapat memfokuskan kamera pada sebuah titik, tetapi dengan melakukan autofocus maka titik-titik tersebut kurang sempurna.

Cara Menjadi Photographer Jalan


   

      Jangan sembunyikan lagi minat fotografimu yang ada selama ini. Pergilah berburu ke luar  tak perlu jauh-jauh, perhatikan saja kehidupan jalanan di sekitar tempat tinggal

      Kamu tak perlu membeli peralatan profesional yang mahal. Kamera sederhana pun mampu mengantarkanmu membuat foto yang bernyawa\

      Untuk berburu, jadilah seperti ‘hantu’. Bawa peralatan seminimal mungkin dan bergeraklah sesunyi mungkin agar kamu tak mengganggu subjekmu

      Pastikan juga kamu ‘invisible’ dan menyatu dengan lingkungan memotretmu. Jika perlu, gantungkan saja kamera di lehermu

     Tajamkan pandangan mata dan perhatikan keadaan sekitar, hal yang sering kita lihat secara berulang-ulang akan lebih menarik jika kita lihat dari berbagai sudut pandang ,Tajamkan pandanganmu untuk melihat keadaan sekitar, perhatikan arah cahaya matahari, ada kalanya pada jam-jam tertentu, bayangan berbentuk siluet yang dihasilkan akan menjadi menarik dan sinar kuat dari matahari (flare) yang dihasilkan akan memberi efek yang lebih artistik terasa dalam bingkai fotomu. Perhatikan elemen jalanan di sekitar kamu, papan iklan, sepeda, arsitektur bangunan dapat mempercantik karya kamu dan mata kamu harus selalu jeli melihat momen yang ada, karena kejadian yang menakjubkan terkadang tidak akan terjadi untuk yang kedua kali

      Interaksi sosial adalah kunci menghasilkan foto yang menakjubkan. Tersenyumlah, karena dalam kebanyakan kasus, orang akan membalas senyummu


     
      Interaksi sosial adalah kunci menghasilkan foto yang menakjubkan. Tersenyumlah, karena dalam kebanyakan kasus, orang akan membalas senyummu

      Kamu harus hunting lebih dari beberapa kali. Alasannya? Hasil fotomu akan terpengaruh pada suasana hati

       Seperti bernapas, fotografi harus kamu lakukan dengan perlahan dan sabar. Tenanglah, usahamu pasti mendapat ganjaran

7 Cara ArtFood Pada Photography


       Kamu pasti sedikit banyak udah tahu betapa menariknya foto makanan yang terlihat hangat dan mengundang. Terlepas dari apakah orang-orang tertarik atau tidak, maupun kamu bakal terlihat terlalu berusaha mendapatkan angle yang bagus di depan banyak mata orang yang juga ada di tempat makan yang sama, pelan-pelan kamu pun udah mulai terbiasa mengambil dulu foto makanan sebelum menyentuhnya.

Wajar, kok.
       Buat kamu yang suka mencoba makanan baru dan melakukan petualangan kuliner dan ngerasa excited setiap kali menemukan café atau restoran baru untuk kamu coba, foto makanan menjadi hal yang nggak terhindarkan. Saat kamu memposting foto tersebut di akun Instagram kamu, komentar orang-orang yang bertanya kamu makan di mana atau sekedar memuji foto yang kamu ambil dengan bilang bahwa mereka jadi laper bikin hati kamu senang. Alhasil, kamu makin rajin deh ambil foto makanan.

        Tapi, mengambil foto makanan sampai membuat makanan terlihat mengundang selera sebenarnya butuh teknik yang nggak asal-asalan. Coba deh diperiksa lagi, tujuh teknik profesional ini udah kamu praktekkan belum kalau ambil foto makanan?

1. Periksa setiap sisi sajian makanan di atas wadahnya dan carilah tampilannya yang paling segar

Sumber 

      Kalau kamu memesan makanan yang berwarna merah, cck sisi yang paling menunjukkan segarnya warna merah dari makanan tersebut dan ambil foto fokus pada titik kesegaran itu. Kalau kamu memesan sayuran dan buah-buahan yang disajikan dalam bentuk salad, biasanya tidak akan sulit bagi kamu untuk mengambil foto makanan karena banyaknya warna cerah dalam satu frame foto.

2. Utamakan pencahayaan dari cahaya alami

Sumber Gambar: ibakeheshoots.com
         Rahasia dari pencahayaan alami adalah meletakkan piring membelakangi cahaya alami yang masuk dari dalam jendela restoran. Kamu harus berstrategi dengan mencari tempat duduk di dekat jendela di siang hari, lalu memposisikan piring makanan membelakangi cahaya. Dengan demikian, backlight yang demikian dapat membantu menangkap asap yang mengepul dari makanan yang hangat serta mempertajam tekstur makanan. Atau, kamu juga bisa mencoba fitur Gourmet Mode yang hanya ada di Acer Liquid Z320 yang memang didesain khusus untuk membantu kamu memotret makanan dengan lebih berkualitas. Bayangin, pencahayaan oke ditambah fitur Gourmet Mode yang nggak ada duanya, hasil foto kamu pasti makin top!

3. Hilangkan elemen-elemen yang mengganggu


          Terkadang, kamera atau majalah desain dapat menjadi pemanis yang bagus jika memang makanan yang disajikan tergolong tidak ‘ramai’ atau tidak berwarna-warni. Namun, saat sepiring makanan datang dan di dalamnya sudah ada banyak sekali elemen yang berbeda, sebaiknya hilangkan pemanis-pemanis lain yang menjadi tidak penting. Kalaupun ada tambahan yang ingin kamu berikan, memasukkan elemen manusia akan membuat foto terlihat lebih hidup, seperti tangan yang sedang menyendok atau menuang makanan. Simple selalu akan lebih mudah menonjolkan keindahan dari fokus utama foto, yaitu makanan.

4. Saat kamu merasa masih ada yang kurang, cobalah bereksperimen dengan bahan mentah


      Makanan apa yang sedang disajikan? Jika itu mengandung biji-bijian atau sayuran, menampilkan versi mentahnya di sisi piring atau mangkok dapat menjadi pelengkap yang tanpa disangka membawa foto menjadi lebih terlihat penuh dan hidup. Lakukan hal ini hanya jika foto terasa masih kekurangan sesuatu.

5. Pastikan piring yang menjadi wadah berada dalam kondisi bersih

Sumber Gambar: photographylife.com
        Piring yang kotor menunjukkan estetika yang berantakan. Hal ini dapat mengurangi nilai plus foto makanan yang mau kamu hasilkan. Bayangin kalau makanan sudah ditata cantik tapi ada spot noda masih tersisa di piringnya? ‘Kan jadi ‘membunuh’ selera makan banget?

6. Bereksperimenlah dengan angle kamera

Sumber Gambar: fingerforkknife.com
       Nah, kalau kamu udah nyobain Gourmet Mode-nya Acer Liquid Z320, sekarang kamu tinggal melatih cara kamu memposisikan angle kamera kamu! Entah itu angle bird view yang menuntut kamu untuk mengambil foto dari angle atas dan menghasilkan flatlay, atau dari samping di mana wadah makanan terlihat juga dengan jelas, pastikan kamu nggak hanya menggunakan angle yang itu-itu aja.


7. Tambahkan kilau minyak


Sumber Gambar: tylliebarbosa.com
        Hasil foto bakal menjadi lebih tajam ketika ada kilauan, yang bukan hanya berasal dari cahaya, tapi juga dari tambahan tetesan minyak. Minyak seperti minyak zaitun dapat membantu menambahkan kilau pada makanan sehingga warna yang dihasilkan pun lebih cerah di dalam foto. Terkadang, memang makanan kita membutuhkan bantuan ekstra untuk terlihat cantik, dan tidak ada cara lain yang lebih baik dari menambahkan minyak yang juga sehat untuk dimakan!

        Daripada cuman motret-motret doang, saatnya kamu semakin rajin mempostingkan hasil karya kamu buat menunjukkan koneksi alami kamu sama makanan! Kamu bahkan nggak perlu bawa kamera digital ke mana-mana, cukup mengantongi Acer Liquid Z320 aja, kamu udah bisa menghasilkan foto makanan yang sekelas profesional dengan fitur Gourmet Mode-nya! Sekarang emang zamannya ngeksis, tapi ngeksis juga kudu dibarengi dengan selera yang oke punya, ya, nggak?

9 Tips untuk Pemula Photography Yang perlu Diketahui



          Saat ini telah dibekali berbagai teknologi dan fitur terbaik untuk menghasilkan gambar foto terbaik. Namun, ternyata itu saja tidak cukup agar hasil foto sempurna. Kamu juga perlu mempelajari cara memegang kamera DSLR dengan benar untuk mendapatkan gambar terbaik. Itulah sebabnya, kamu perlu belajar memegang kamera sebelum kamu mulai memotret. Disamping untuk menambah stabil kamera atau membuat kamera tidak goyah, memegang kamera yang benar juga membuat kamu nampak lebih bergaya, layaknya fotografer professional.

       Terkadang kamu terbiasa menggunakan kamera saku atau smartphone kala memotret. Hal ini tentu berbeda bila kamu menggunakan kamera DSLR. Kamu mungkin akan sedikit kaku bila kamu pertama kali mencoba memotret dengan kamera DSLR. Kamu bingung menempatkan posisi tangan bila tak terbiasa dengan dimensi kamera DSLR yang berbeda dengan kamera saku atau smartphone.

   Mungkin beberapa tips di bawah ini akan membuatmu memahami cara memegang kamera DSLR dengan benar.

1.Posisi jemari tangan kanan

        Bodi kamera DSLR hadir dengan desain yang mudah digenggam, khususnya dengan tangan kanan. Kamu posisikan tangan kananmu pada bagian tombol shutter. Jemari tangan kananmu seharusnya bisa menjangkau tombol-tombol yang ada di bodi kamera dengan mudah. Pegang kamera kamu dengan mantap, kuat dan kokoh sehingga kamera tidak goyang.

        Untuk mencari fokus kamera, kamu bisa menekan tombol shutter setengah saja. Tak heran, kamu harus memegang bodi kamera dengan tepat dan nyaman.

2.Posisi jemari tangan kiri
      Kamu bisa menggunakan tangan kirimu untuk memegang lensa. Gunakan tangan kiri sebagai tumpuan kamera dengan berada diantara bodi dan lensa. Kamu harus bisa posisikan jemari tangan kini untuk memudahkan jemari memutar lensa untuk melakukan zoom atau focus. Gunakan tangan kiri untuk mengatur focal length hingga aperture.

       Ingat posisikan tangan kiri di bawah lensa kamera untuk tumpuan, bukan di atas lensa kamera. Bila kamu masih menggunakan kamera dengan tangan kiri di atas lensa, sebaiknya ubah hal tersebut. Karena posisi ini membuat kamera bertambah berat dan mudah goyang. Bila kamu menggunakan lensa tele atau lensa zoom yang besar, kamu juga harus memposisikan tangan berada di bawah lensa dengan tepat. Hal ini disebabkan lensa tele atau lensa zoom memiliki berat dan dimensi yang besar. Jangan sampai peganganmu terasa tidak nyaman.

       Sebaiknya jangan menggunakan atau memegang kamera dengan satu tangan saja. Pasalnya, kamera akan mudah sekali terkena guncangan sehingga akan sulit untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus dan tajam. Bila kamu terpaksa menggunakan satu tangan saja, sebaiknya jangan lupa gantung kamera di leher. Strap atau tali kamera akan menahan kamera DSLR ketika terlepas dari tangan.

      Kamu juga sebaiknya tidak memegang kamera dengan cara meletakkan kedua tangan di bodi kamera. Posisi tangan ini tidak membuat kamera lebih stabil. Pastikan pula jemari tangan kamu tiding menghalangi atau menutupi flash.

3.Posisi sikut

        Kamu juga bisa merapatkan siku ke badanmu agar kamera lebih stabil. Semakin terbuka siku dan jauh dari badan, maka pegangan pada kamera akan tidak stabil dan mudah goyang. Sayangnya, banyak fotografer pemula yang sering salah dalam posisi ini. Padahal sikut tangan menjadi tumpuan dalam kestabilan kamera. Kamu juga bisa menggunakan tangan kiri secara horizontal untuk dijadikan tumpuan lensa kamera, hal ini berguna untuk menstabilkan kamera.

4.Posisi kaki

        Mungkin ini nampak sepele, namun posisi kaki ternyata menjadi salah satu cara memegang kamera DSLR dengan benar agar hasil foto lebih tajam dan tidak blur. Sebaiknya biasakan melakukan kuda-kuda sederhana seperti kaki kiri di depan kaki kanan. Hal ini untuk menjaga kestabilan badan kala memotret agar tidak mudah jatuh. Dengan satu kaki didepan, membuat badan kamu bisa bergerak ke segala arah dengan lebih mudah dan stabil. Jangan sekali-kali memposisikan kaki dalam keadaan rapat. Hal ini justru riskan membuat kamu jatuh dan goyang.

5.Posisi jongkok


        Bila kamu mengambil objek yang rendah dan harus membuatmu berjongkok. Sebaiknya kamu posisikan tanganmu agar bisa bertumpu kelutut atau kaki. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan kamera.

6.Posisi tiarap
       Terkadang sebagai fotografer, kamu harus rela tiarap. Dalam posisi tiarap, kamu tetap harus memposisikan tangan untuk bertumpu guna menjaga kestabilan kamera.

7.Bertumpu pada benda sekitar

       Kamu bisa menggunakan benda-benda disekitar untuk bertumpu. Kamu bisa menggunan benda seperti dinding, mobil, pohon, dan lain-lain untuk menjaga kestablian kamera.

8.Gunakan viewfinder

       Kamera DSLR saat ini dibekali teknologi viewfinder atau LCD monitor untuk melihat bidikan. Kamu bisa memiringkan kepada dan kening menempel pada kamera agar saat mengambil foto lebih stabil. Bila menggunakan LCD, kamu sebaiknya tidak memposisikan kamera terlalu jauh dari badan.

9.Tahan nafas

        Pada beberapa kesempatan pengambilan gambar, khususnya bila memotret dengan mode shutter lambar, sebaiknya kamu bisa mengontrol nafas kala membidik objek. Kamu bahkan bisa menahan nafas sejenak agar bidikan lebih stabil dalam cara memegang kamera DSLR dengan benar.

         Cara memegang kamera DSLR yang salah hanya akan menyebabkan rasa kurang nyaman dan hasil foto yang kurang maksimal. Dari sisi waktu juga kurang efektif, pasalnya kamera DSLR saat ini memang didesain untuk penggunaan tangan kanan saja. Bila pegangan atau posisi tangan kurang tepat, bisa jadi kamu akan kehilangan momen penting untuk dipotret.

Tips Panning ArtGraphy


      Salah satu hal yang penting dalam melakukan teknik panning ialah shutter speed. Kamu bisa mengatur shutter speed tergantung seberapa cepat subjek bergerak dan seberapa banyak efek kecepatan yang kamu ingin abadikan.

        Kamu bisa memilih shutter speed yang lebih rendah dari yang biasa kamu gunakan. Kamu bisa mencoba menggunakan 1/30 sec. Kemudian coba juga shutter speed yang lebih rendah 1/60 sec hingga 1/8 sec. Ingat pemilihan shutter speed tergantung pada kondisi cahaya dan kecepatan subjek.

       Ingat shutter speed untuk memotret orang naik sepeda berbeda dengan shutter speed kala memotret motor. Bila subjek foto yang dibidik tampak kurang tajam, cobalah naikkan shutter speednya. Saat background kurang blur, kamu turunkan shutter speednya.

Mengatur Posisi Kamera



       Posisikan kamu di tempat yang memiliki pandangan luas terhadap subjek. Jangan sampai kamu memotret teknik panning di lokasi yang terhalang. Pertimbangkan juga bagian latar belakang subjek. Sebagai catatan, background yang berwarna akan cenderung menghasilkan blur yang bagus.

Gunakan Flash

Untuk menghadirkan foto yang memiliki bentuk jelas, kamu bisa menggunakan flash. Sebaiknya atur speedlight dengan baik. Bila kombinasi flash dan low shutter speeds berhasil, akan menghasilkan efek blur yang menarik.

Atur fokus



       Cara foto panning dengan benar bisa kamu lakukan dengan memakai autofocus ataupun manual fokus. Namun, untuk fotografer pemula kamu bisa menggunakan autofocus mode. Kamu bisa menggunakan mode AF-C pada Nikon atau mode Al Servo pada Canon. Dengan mode ini, kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol shutter. Mode autofocus bisa digunakan bila subjek bergerak dengan konsisten.

       Bila kamera kamu tidak memiliki autofocus yang cepat, kamu bisa menggunakan mode pre-fokus. Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol shutter untuk mengambil fokus subjek. Bila pergerakan kamera sudah sama dengan subjek, kamu bisa menekan penuh tombol tanpa menghadirkan guncangan kamera.

Gunakan tripod

          Bila subjek bisa diprediksi dan dekat dengan kamu, sebaiknya gunakan tripod agar hasil foto teknik panning lebih bagus. Namun, bila kamu mencari subjek yang tidak bisa diprediksi misal saat menonton balap motor, kamu bisa gunakan tangan saja. Namun, dibutuhkan keseimbangan dan kestabilan pada tangan agar kamera tidak goyang.

Pertimbangkan jarak subjek

        Semakin dekat subjek, maka semakin menghasilkan foto yang fokus. Namun, dibeberapa fotografer subjek juga harus diimbangi oleh background. Maka kamu harus pertimbangkan jarak subjek agar sesuai dengan kamera yang kamu pilih. Kamu bisa menggunakan lensa zoom 70 – 200 mm untuk membuat teknik panning lebih mudah.

Gunakan fitur VR atau vibration reduction


       Untuk menghindari guncangan kala memotret, kamu bisa menggunakan fitur VR yang sudah terdapat dibeberapa kamera. Ingat fitur ini penting dinyalakan karena memotret panning butuh kestabilan.

Menggerakkan kamera

        Setelah semua hal di atas kamu persiapkan, saatnya kamu mulai memotret. Kamu harus memastikan kembali posisi kamu pas tanpa halangan. Agar subjek terlihat tajam, kamu bisa menggerakkan lensa dengan tenang dan stabil. Arahkan kamera secara horizontal atau ke arah kanan dan kiri. Dibutuhkan latihan agar gerakan kamera stabil sehingga hasil foto lebih tajam.

        Pilih background yang memiliki warna cerah dan memiliki warna-warna menarik. Namun, jangan terlalu banyak detail agar fokus tetap terarah pada subjek untuk mendapatkan foto subjek yang memiliki background menarik.

        Arahkan kamera mengikuti subjek yang bergerak dan tekan tombol shutter secara tepat untuk mengambil fokus. Perlu digarisbawahi, gerakan yang mengejutkan secara mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang kurang sempurna.

        Semakin lembut dan tenang cara kamu menggerakkan kamera mengikuti subjek, maka semakin tajam hasil foto panning .

        Jangan hanya mengambil 1 atau 2 foto saja. Seorang fotografer professional bahkan bisa mengambil 20 – 30 foto untuk menghasilkan sebuah foto panning yang sempurna. Disinilah dibutuhkan latihan yang serius dan kesabaran untuk menemukan momen yang tepat dalam mengambil foto teknik panning.

Step Step Pada Shot Fashion Pada ArtGraphy


         Dalam dunia fotografi yang berarti segala sesuatu yang dihasilkan dalam fotografi selayaknya tampak cantik, menarik, dan mengeluarkan aura dari foto tersebut. Maka tugas utama dari seorang fotografer bukan lagi tentang teknik pencahayaan, tapi kemampuan untuk mempelajari dan mendalami, karakter serta anatomi wajah dari model yang akan difoto.

         Selain anatomi wajah+tubuh, tugas lain yang tidak kalah penting bagi fotografer adalah mampu memberikan arahan dan membangkitkan rasa percaya diri model. Tujuannya agar fotografer dapat memotret model dengan maksimal dari sudut yang baik dan benar.

        Selain ekspresi wajah model yang menjadi perhatian, maka ekspresi gerak/olah-badan model juga merupakan hal yang harus mendapat perhatian penting, sehingga antara ekspresi wajah dan olah-badan model menjadi satu kesatuan yang menimbulkan aura dari foto yang dibuat tersebut. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan komunikasi yang baik antara fotografer dan model.

Tips memotret fotografi fashion

      Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu mendapatkan hasil fotografi fashion  yang baik dan benar:
      Persiapkan segala sesuatunya dengan menyusun perencanaan dan konsep yang lengkap untuk pemotretan.
Ini adalah salah satu tips fotografi fashion yang paling penting, karena menampilkan sebuah cerita dalam foto adalah salah satu yang terbaik.

      Ciri utama fotografi fashion yang berhasil terletak pada pemahaman karakter, maka kenali model dengan berbicara pada mereka untuk mencoba menjalin hubungan. Memiliki hubungan yang baik dan nyaman dengan model akan membuat sesi pemotretan berjalan lancar.

       Jangan ragu atau takut untuk memberikan arahan, karena sesi pemotretan Anda mempunyai sebuah cerita untuk ditampilkan. Anda harus mengkomunikasikannya pada orang-orang di dalam foto. Yakinlah tentang pandangan Anda untuk foto, tanpa terlalu memerintah atau bersikap kasar.
Pastikan Anda memakai asesori untuk mengatur pencahayaan yang tepat, sesuai dengan konsep yang telah diperkirakan sebelumnya.

        Baik pemotretan di luar atau di dalam ruangan, Anda perlu mengatur teknik pencahayaan yang tepat. Dengan dibantu penguasaan teknik pencahayaan yang baik, maka foto yang Anda kerjakan akan memiliki soul/jiwa/karakter yang kuat.

         Ingatlah, dalam fotografi digital, sesi pemotretan hanyalah bagian dari suatu rangkaian proses foto, masih ada bagian post-production untuk foto tersebut. Oleh karenanya pikirkan dengan tepat dan jangan terburu-buru dalam melakukan eksplorasi pencahayaan.

         Kejelian mata-hati Anda dalam melihat pencahayaan menjadi salah satu faktor keberhasilan foto yang Anda buat.
Foto fashion  dapat dibuat dalam bentuk warna ataupun hitam-putih.
Anda boleh memakai lensa semi-wide sampai dengan tele, untuk mendapatkan efek visual sesuai dengan konsep fotonya.
Terakhir, penjiwaan pemotretan menjadi kata kuncinya. Dengan penjiwaan tentunya akan memberikan sentuhan yang berbeda dengan karya yang lain.

5 langkah Profesional Photografer


1. Posisi tinggi kamera terhadap mata subjek (eye level).

      Posisi tinggi kamera terhadap subjek yang difoto yaitu bisa lebih tinggi, sejajar, atau lebih rendah. Karena enggan kadang kita terus memotret subjek dalam posisi setinggi kita berdiri. Sekarang coba anda yang harus mengikuti tinggi subjek yang difoto. Jika memotret anak-anak coba ambil posisi jongkok sehingga kamera setinggi pandangan mata (eye level) anak tersebut. Pada pemotretan bayi atau jenis satwa tertentu barangkali anda perlu posisi yang bahkan lebih rendah lagi, dengan tiarap ditanah misalnya. Teknik ini banyak membantu untuk menghasilkan foto yang lebih baik pada pemotretan manusia, satwa, dsb.

2. Sudut pengambilan gambar (angle of view).

      Jangan terpaku terus mengambil gambar dengan posisi setinggi kita berdiri. Cobalah bereksperimen dengan mengambil sudut pengambilan gambar yang berbeda. Dari sudut pengambilan gambar yang lebih rendah (low angle) ataupun dari sudut yang lebih tinggi (high angle). Cari tempat yang memungkinkan anda dalam posisi yang lebih tinggi atau rendah. Contohnya anda bisa berbaring di lantai untuk sudut memotret yang lebih rendah atau menggunakan kursi dan tangga, untuk sudut pemotretan yang lebih tinggi. Dengan variasi sudut pengambilan gambar, anda mempunyai lebih banyak pilihan dan bisa menentukan foto yang terbaik diantaranya.

3. Format pengambilan gambar (vertical/ horizontal)

       Jika sebagian besar foto akan berhasil baik dengan format horisontal (landscape), kenapa kemudian anda tidak mencoba memvariasikan dengan mengambil juga dalam format vertikal (portrait). Hal ini akan memberikan keleluasaan untuk memilih foto nantinya. Banyak hal yang baru akan terpikir ketika kita hendak menyeleksi foto-foto hasil jepretan. Untuk momen yang hanya sekali, sangat sayang kalau anda tidak mempunyai beberapa pilihan, jadi variasikanlah format pengambilan gambar.

4. Mengunci titik fokus (focus lock).

         Fasilitas khusus penguncian titik fokus dimiliki oleh sebagian besar DSLR, tapi tidak demikian halnya dengan beberapa jenis kamera saku. Namun demikian penguncian fokus pada semua jenis kamera termasuk kamera saku dapat dilakukan dengan menekan rana/ shutter releasesetengahnya. Teknik ini berguna ketika titik fokus kamera hanya tersedia ditengah sedang kita tidak ingin menempatkan subjek foto ditengah tapi pada komposisi lain sesuai keinginan. Untuk itu caranya dengan mengunci titik fokus, tekan tombol focus lock atau tekan rana/ shutter release setengahnya kemudian komposisi ulang foto (recompose) sesuai keinginan, setelah pas tekan rana/ shutter release sepenuhnya.

5. Manfaatkan flash.

        Flash merupakan kelengkapan kamera yang sering dihindari pemakaiannya oleh beberapa fotografer. Namun dalam beberapa kondisi, flash justru dapat meningkatkan kualitas hasil foto yang dibuat. Misalnya pada pemotretan siang hari dimana pada subjek foto manusia sering timbul bayangan yang menggangu dibawah mata ataupun hidung, dengan flash hal ini dengan mudah dapat diatasi. Teknik ini dikenal dengan istilah fill in flash. Walau peran flash bisa diganti reflector, namun tidak semua orang memiliki dan mau membawa aksesoris tersebut. Berbagai teknik pemakaian flash akan dibicarakan pada tips dan trick yang lain.

       Tips diatas mungkin terlihat rumit kalau dibaca, tapi ketika anda terus berlatih, segala sesuatunya akan menjadi refleks yang otomatis bekerja mensinergikan mata, pikiran, dan tangan. Jadi selamat mencoba dan terus berlatih.

5 Langkah Dalam Photography


1. Objek yang menarik

Cari objek yang Anda sukai, biasanya benda-benda yang Anda koleksi, hewan peliharaan, makanan/minuman, mainan, tas, sepatu, baju, perhiasan, bunga? Setiap orang berbeda-beda kesukaannya, contohnya istri saya sukanya mainan Lego. Dengan memilih objek yang menarik bagi kita, biasanya kita lebih semangat memotret dan mencari angle yang menarik.

2. Komposisi dan props

Setelah tentukan setting seperti backgroundnya, props (benda untuk melengkapi). Contoh: taplak meja, majalah/koran, alat tulis, sendok garpu. Jenis properti/props tergantung apa yang difoto. Hindari terlalu banyak mengandalkan props dan menata props dalam jumlah banyak karena objek utamanya malah jadi tidak menonjol.

3. Gunakan lensa yang berbeda
Meskipun lensa kamera bawaan (lensa kit) semakin bagus kualitasnya, Anda harus tetap mencoba berbagai jenis lensa yang ada di pasar. Ada banyak sekali jenis lensa di luar sana, dan sebagian besar merupakan lensa yang dirancang khusus untuk kegiatan tertentu.

Misalnya lensa makro untuk fotografi objek kecil, atau lensa telephoto untuk memotret objek yang jaraknya jauh. Bereksperimen dengan lensa akan mempertajam insting fotografi Anda.

4. Pencahayaan

Kualitas cahaya yang terbaik yaitu dari cahaya matahari. Objek bisa diletakkan diluar ruangan, atau juga bisa di dekat jendela. Selain cahaya matahari, flash juga bisa digunakan. Karena cahaya flash dirancang untuk menyerupai cahaya matahari. Keuntungan mengunakan flash adalah kita tidak harus tergantung pada waktu dan cuaca. Malam-malam atau saat mendung juga bisa motret. Yang saya maksud dengan flash bukan yang built-in di kamera, tapi flash external yang bisa dipisahkan dari kamera. Dengan demikian, kita bisa mengarahkan cahaya lebih leluasa.

5. Teknik foto

Jika mengandalkan cahaya matahari atau ruangan saja, maka yang penting adalah mengunakan tripod. Keuntungannya ada dua, pertama adalah bisa mengunakan ISO 100 dan shutter lambat, kedua adalah untuk komposisi foto yang lebih akurat.

Kamera yang digunakan sebenarnya pakai yang mana saja oke, mau pakai DSLR / mirrorless. Dalam kasus ini saya pakai kamera mirrorless Sony A6000 dan lensa Sony Zeiss 16-70mm f/4 OSS.

Hati-hati dengan setting bukaan, jika objek yang difoto berukuran kecil, bukaan sedang seperti f/5.6 aja pun akan membuat sebagian dari objek menjadi blur. Jika ingin objeknya tajam semua, bukaan perlu ditutup sampai sekitar f/16. Foto diatas mengunakan bukaan f/6.3, maka majalah dibelakang kamera tidak tajam

Hal Hal Yang Perlu Di Perhatikan Seorang Pemula Photgrapher


        Karena hampir bisa dipastikan, kalian yang tidak diduga-duga ditunjuk, atau memilih mencari/menerima job sebagai fotografer , tentu sudah memiliki pengetahuan dasar teknis fotografi yang relatif memadai.

        Kalau pun ada perasaan pengetahuan tersebut dianggap kurang, saya percaya ini lebih kepada faktor pengalaman atau jam terbang, dan bukan karena faktor ketidakmampuan.
kemampuan diri sendiri

       Mengetahui sampai sejauh mana kemampuan diri sendiri adalah sesuatu hal yang bijaksana.
Bila yang pro saja masih berpotensi melakukan kesalahan, apalagi kita sebagai fotografer pemula, bukan?

     Sebelum melangkah lebih jauh—khusus bagi yang baru pertama kali terjun—pastikan diri kalian siap, baik secara lahir mau pun bathin, dengan segala macam resiko atau konsekuensi yang terkandung dalam sebuah kegiatan fotografi .

      Ingat! Kita akan/sedang mengerjakan dokumentasi momen  mereka. Bahkan pasangan yang pada awalnya tak peduli sekali pun—yang langsung percaya pada kita tanpa background check terlebih dahulu—tetap bakal kecewa kalau hasil foto fotografer pilihan mereka di bawah standar rata-rata. Blur di sana, under exposure di sini, over exposure di situ, dan lain sebagainya.

     Yang perlu digaris bawahi di sini adalah, saya tidak sedang menjatuhkan semangat kalian. Ini lebih kepada berbagi pengalaman agar kalian lebih mempersiapkan diri sebelum sesuatu yang buruk benar-benar terjadi.

    Artinya, audience foto kita tidak hanya terbatas pada kedua mempelai saja, melainkan juga anggota keluarga besar mereka. Tingkat kekecewaan kedua mempelai bisa teramplifikasi lewat banyaknya jumlah anggota keluarga mereka yang sama kecewanya (setelah melihat hasil foto kita), begitu pun sebaliknya dengan tingkat kepuasan. Which side will you fall for? It’s your call.

Memiliki peralatan fotografi sendiri

       Modal awal sangat besar. Jika sebelumnya sudah memiliki perangkat sendiri, abaikan poin ini.
Margin keuntungan yang diperoleh untuk setiap sesi foto relatif lebih tinggi ketimbang harus sewa,
Tidak perlu antar-jemput peralatan, baik sebelum mau pun setelah digunakan. Oke.

       Beberapa tempat penyewaan kamera dan peralatan fotografi memang menyediakan fasilitas ini, namun bagaimana kalau ternyata timing pengantaran mereka meleset? Ini pernah saya alami dan sangat berbahaya! Pertaruhannya tentu saja image kita—yang rencananya hendak dibangun.
Kita lebih aware terhadap performance peralatan yang dimiliki.

       Performance peralatan pribadi relatif lebih baik ketimbang peralatan sewaan (walau tidak selalu begitu), karena ia hanya digunakan pada saat ada pekerjaan saja, dan hampir bisa dipastikan jarang berpindah-pindah tangan.
   


       Sementara kamera sewaan, apalagi tempat sewanya cukup tenar, peluang peralatan fotografi berpindah-pindah tangan tentu sangat tinggi, dan itu secara otomatis pula akan mempercepat umur pakai. Pada kamera, performance sensor adalah yang paling gampang diidentifikasi. Sensor kamera yang terlalu sering digunakan biasanya akan membuat warna foto terlihat lebih pucat.

Menyewa peralatan fotografi

        Modal awal relatif lebih kecil,Margin keuntungan sedikit banyak terpengaruh.
Rentang pemilihan peralatan yang diinginkan lebih luas. Dari low hingga ke level advanced. Namun kelemahannya adalah, semakin tinggi spek/spesifikasi peralatan, semakin tinggi pula biaya sewa yang harus dikeluarkan—dan secara otomatis turut mempengaruhi margin keuntungan. 

       Selain itu, biaya sewa peralatan ini umumnya akan jadi lebih mahal pada saat akhir pekan dan musim kawin.Tak perlu mengeluarkan biaya dan/atau tenaga untuk merawat perlengkapan fotografi sebagaimana jika kita memilikinya sendiri.
       Dengan menyewa, sadar atau tidak, sebenarnya kita juga turut melakukan yang namanya me-review. Seiring perjalanan waktu, kita jadi tahu perangkat mana saja yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan dan layak digunakan, mana pula yang tidak. Jadi, seandainya suatu saat nanti ada rejeki dan memutuskan untuk membeli, modal praktek langsung di lapangan bisa digunakan sebagai acuan.

Kenali klien/calon mempelai

          Setiap orang/klien/calon mempelai punya karakter yang berbeda-beda. Ada yang perfeksionis, ada yang serius tapi santai, ada yang masa bodoh, ada pula yang sulit ditebak. Sekarang minta A, besok ganti B. Begitu B terpenuhi, eh, malah minta kembali ke A lagi.

         Untuk menangani tipe klien beragam seperti ini, komunikasi mutlak diperlukan. Dengan komunikasi, kita jadi tahu apa keinginan pelanggan. Begitu pun sebaliknya. tahui apa yang bisa mereka harapkan dari memilih kita sebagai fotografer  mereka.


Mulai dari kerabat atau teman sendiri

         Sejauh yang saya ketahui, fotografer pemula umumnya memulai karir mereka lewat perantara hubungan kekerabatan atau pertemanan—setidaknya
beberapa teman yang berprofesi sebagai tukang potret  (kebanyakan dijadikan pekerjaan sampingan), memulai dari jalur ini. Bisa awalnya hanya dimintai tolong saja – yang penting ada dokumentasi, bisa sebagai fotografer cadangan, bisa juga langsung didaulat menjadi fotografer inti.Mulai dari kerabat atau teman sendiri

Apakah klien pertama yang datangnya dari hubungan kekerabatan atau pertemanan ini pernah melihat hasil foto mereka?

Seharusnya pernah.

Apakah kemampuan fotografi dan hasil foto mereka baik?

Yah, minimal standar-lah, karena secara logika tidak mungkin juga mereka bakal dimintai tolong kalau hasil fotonya jelek. Bukan begitu?

Kelebihan memulai dari kerabat atau teman sendiri adalah, kita bisa mempelajari hal-hal yang terkait fotografi pernikahan dengan cara yang lebih mudah. Mulai dari proses negosiasi, penguasaan diri saat bergerak dan memotret di depan orang banyak, hingga delivery hasil akhir.

Minimal, perasaan canggung saat menghadapi orang lain tidak sebesar jika kita harus menghadapi klien (dan anggota keluarganya) yang nota bene adalah orang asing bagi kita.

► Most Review

Apa Sih Itu Fotografer jalanan

             Fotografer jalanan / Street photography, juga kadang-kadang disebut candid candid, adalah fotografi yang dilakukan untuk se...